Melihat perkembangan dunia usaha yang dari hari ke hari bulan ke bulan yang semakin ketat dan bertumbuh kembang, sejenak membuat saya sedikit terinspirasi untuk menuliskan ini. Seiring juga dengan munculnya para entrepreneur-entrepreneur baru yang semakin bertebaran di negeri kita tercinta ini yang seolah tiada henti memberikan inovasi dan kreasi dalam berkarya.

Terlepas dari itu, seorang entrepreneur ibaratnya adalah seperti seorang nelayan yang sedang menebarkan jalanya. Bisa jadi dia menebarkan jalanya di lokasi yang penuh dengan ikan sehingga dia tidak perlu susah payah untuk mendapatkan hasil.

Ada juga yang menebar jala lebih dari satu, dengan harapan satu jala tanpa ikan maka jala lain ada kemungkinan terisi, dst.......

Sebagai seorang nelayan..eh, entrepreneur tentu kita juga mengharapkan produk - produk kita bisa di serap oleh pasar dengan baik. Strategi pemasaran tentu saja menjadi salah satu tumpuan dalam hal ini. Tanpa adanya marketing stategy yang mumpuni, sebagus apapun produk kita tentu saja kurang dapat di serap oleh pasar (baca : orang yang tidak tahu produk kita).

Nah, pertanyaannya sekarang adalah bagaimana membuat jala yang menarik dan besar sekaligus di banyak tempat, sehingga banyak ikan yang di bawa pulang oleh nelayan ?

Anda bingung dengan ulasan saya ?
Semoga tidak

In a job market where the economy is strong and unemployment is low, finding qualified employees may be difficult. Think about the type of employees that you want to hire. The skill level and experience requirements you set will determine the best search method for you. You should consider recommendations from friends, family members, and business associates. You may also find help through professional, government, community, and religious organizations. Check your yellow pages under employment or career for more information.

Do you need someone to make deliveries or wait on customers? Try posting flyers at the local high school or college campus. Find out if local colleges and technical high schools have training programs in your business (e.g., culinary arts or computer skills).

Most prospective candidates do their job hunting on weekends. This is important to keep in mind if you decide to run a newspaper advertisement. Placing an ad in the Sunday edition of a local or national newspaper will allow you to reach a wider audience than you could reach with the same ad on any other day. Choose a paper that has a wide circulation, but remember to keep your target audience in mind. You probably don't want to run an ad for a party planner in a newspaper geared to financial planners.

You can start your search in the Sunday paper, but you may get better results from career-oriented websites. These sites are typically user-friendly and full of qualified job seekers looking for the right opportunity. Some sites can even manage your search by keeping a list of candidates you're interested in or not interested in, those you've contacted, those who've contacted you, and so forth--all with the click of a button. You can find a list of these sites by typing "job," "career," or "employment" into your favorite search engine. Most sites charge a flat rate for their services.

Are you looking for a project manager for your technical team? Do you need someone with experience and specialized skills? You may want to hire a professional headhunter or search firm to assist you in finding the right employees. If you want someone else to do the legwork for you (e.g., sift through resumes and conduct initial interviews), enlist the aid of a headhunter or professional search firm. Keep in mind, though, that these firms can be expensive. Most will charge a percentage of an employee's first-year salary as a fee. If you have a small business and funds are tight, you may be better off conducting your own search. The money you save can be used to attract new employees or hold on to the good ones you already have.

Beberapa komunitas entrepreneur seringkali mendengungkan adanya istilah zona nyaman. Entah darimana mereka mendapatkan istilah ini, yang jelas zona ini merupakan pantangan bagi mereka yang ingin lebih berkembang dari sebelumnya (baca : penghasilan lebih besar). Oleh karena itu banyak para pebisnis menyarankan untuk mulai menambah kredit usaha atau bahkan sampai keluar dari lingkungan pekerjaan tetap.

Sudah banyak para pebisnis yang mempraktekkan dan membuktikan ‘keampuhan’ metode ini (kebetulan yang saya baca dan saya temukan yang sukses saja), tapi lepas dari itu (menurut pendapat saya) kita tidak bisa semena-mena langsung melakukan metode tersebut karena jika kita melakukannya tanpa di dahului atau di barengi dengan persiapan yang bagus, maka ibaratnya seperti terjun ke jurang yang dalam dan terjal (memangnya bungee jumping ^_^).

Saat para pebisnis yang telah sukses membaca tulisan saya ini, mungkin mereka berpendapat bahwa saya lebih banyak menggunakan otak kiri saya dalam menentukan keputusan seperti itu, bisa jadi mungkin seperti itu. Tapi yang jelas, saya pun punya mimpi untuk menjadi pengusaha dengan omzet 1 milyar tiap bulan dan saya tetap focus kearah situ dengan persiapan – persiapan menjadi full TDA.

Bagaimana dengan Anda ?

Tulisan berikut bukan untuk memojokkan atau menghakimi seseorang yang berinvestasi lewat deposito tapi lebih ke arah sharing saja antara dua aktifitas berinvestasi keuangan. Saya tidak tahu secara pasti bunga deposito sekarang ini (sebenarnya bisa saja googling tapi Anda saja deh yang melakukan ^_^).

Yang jelas dari segi perolehan tentu saja bidang usaha mempunyai peluang pendapatan lebih besar dari deposito. Bukannya menggurui Anda tapi berdasarkan pengalaman saya di lapangan, ketika saya mempunyai uang katakanlah satu juta dan saya mempergunakan uang tersebut untuk kulakan barang untuk di jual kembali saya bisa mendapatkan laba bersih sekitar Rp.200.000 sampai Rp.250.000. Dan usaha saya itupun bukan saya lakukan sendiri atau saya sudah bagi hasil dengan orang lain.

Memang sepertinya menggiurkan sekali tapi memang begitulah adanya. Semoga Anda bisa mengambil manfaat dari tulisan ini.

Entrepreneur world can't be separated with negotiate actifity. Good negotiator means good price of product that we want to buy.

Here are some techniques to be good negotiator :

Don't talk too much. Be terse. The less you say, the less you reveal about your own position. The less you say, the more you can listen for weaknesses or opportunities.

Use the power of silence-it tends to make the other side uncomfortable. In fact, many would rather tell you where the treasure is buried than tolerate these awkward moments.
Be stingy with your concessions. It can really grind your opponents down. Make them work for their supper. They may tire or skip dessert, the appetizer or even the main course altogether.

If you must give, give just a little, and get something back in return-even if it's their agreement to take an issue off the table.
Be firm. No means no. As they say in the movies, "Resistance is futile." If you don't want to give a point, make your opponents feel like they just hit the wall. You will not be perceived as a jerk, so long as you offer a plausible explanation for your position.

Stake out issues that are non-negotiable.
This is classic. By framing an issue this way, you make it twice as hard on the other side. Before you even address their concern, they must first persuade you to entertain it.

Don't care too much. Desire is the fulcrum at the bargaining table. Persuading your opponents that their deal just ain't that important is the ultimate attitude adjustment.They will not pester you with unending demands if they sense you're 30 seconds away from blowing them off.

Keep things moving. Don't let your opponents backtrack on you. Once an issue is settled, it's settled. Be supremely efficient and businesslike. Your opponents must feel that your time is precious and that you do not suffer fools at all.
Play to your advantage. If you've got more experience, make sure your opponents know it. If you can crush them with your card file, drop a few names. If you know your opponents are in a hurry, take your time.

Stay focused. In detailed negotiations, mental stamina is a tremendous asset. Victory goes to the dogged. It's just like sports. Stay strong through the finish. The last person standing at the bargaining table is the one with the greatest power of concentration.

Luar biasa..ini satu kata yang bisa saya ucapkan saat ada seorang pesaing kue brownies di tempat saya. Selama ini saya tergolong cukup lumayan dan stabil dalam mengambil kue dari seorang teman untuk di pasarkan kembali dengan sistem konsinyasi di warung ataupun sekolahan. Dengan pengambilan sekitar 20 boks tiap harinya (dulu pernah sih 40 boks tiap harinya), ternyata ada seorang pemain baru yang mengambil atau order jumlah kue sekitar 4000 biji kue brownis tiap harinya.

Kalau dalam satu boks kue berjumlah 40 biji maka kalau di hitung dalam boks maka orang tersebut mengambil sekitar 100 boks tiap harinya. Kalau dalam satu boks keuntungan di dapat sekitar Rp2000, maka dalam sehari orang tersebut mendapatkan keuntungan sebesar Rp200.000/hari atau 6 juta dalam satu bulan.

Saya menganggap jumlah ini lumayan besar juga untuk pemain baru seperti dia. Penghasilan yang jarang di dapat dari seorang pegawai pabrik atau kantoran yang menghabiskan waktunya hampir seharian di tempat kerja. Sedang pemain baru tersebut cuma sampai siang saja...lumayan bukan ?